Entri Populer

Selasa, 25 November 2008

BIKIN BINGUNG

Pagi ini dalam perjalanan menuju ke kantor, sungguh menjadi perjalanan yang membuat hati jadi agak sedikit dongkol, bisa dibayangkan dalam perjalanan dari Bintaro menuju kantor di kawasan Jalan Abdul Muis telah berhadapan dengan lima pengemudi wanita yang mengendarai kendaraannya mengundang cercaan orang lain.

Kok bisa dongkol ? kenapa ? pasti itu pertanyaan pertama yang timbul, dan memang selama ini saya selalu berupaya menghindar bila kendaraan yang ada di depan saya dikemudikan oleh seorang wanita, kenapa bisa begitu ? Asal tahu saja bila mengemudi kendaraan yang didepannya terdapat pengemudi wanita pasti akan menggerutu karena mereka punya kebiasaan mengemudi :

1. Sudah tahu dia berjalan lambat di lajur kanan, tentunya pengemudi yang ada dibelakang ingin dia segera berpindah lajur untuk memberikan kesempatan pengemudi dibelakangnya melaju dengan cara : si pengemudi yang ada dibelakangnya menyalakan klakson atau lampu dim (bila malam hari). Ehhh… di pikir oleh si pengemudi wanita tadi, sang pengemudi yang ada dibelakangnya sedang menggodanya dengan cara seperti itu (repot khan…? Dia sudah Ge Er duluan…???) padahal orang lain sedang minta jalan.

2. Banyak orang dibikin bingung dan kesal bila bertemu pengemudi wanita yang rata-rata menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tanggung, bahkan jarak dengan kendaraan yang ada didepannya juga cukup jauh (untuk kondisi jalan di Jakarta yang macet jelas ini menjengkelkan pengemudi lainnya).

3. Pengemudi wanita sering kali bikin bingung pengendara lain bila ingin belok kiri atau kanan, mereka sudah lebih dulu menyalakan lampu sein padahal tikungan masih berada 300 meter lagi di depannya.

4. Pengemudi wanita sering mengambil kesempatan berdandan di dalam mobil ketika lampu lalu-lintas sedang menyala merah atau bila sedang macet dengan menggunakan kaca tengah sebagai kaca hiasnya, dan ketika diklakson untuk segera bergerak maju kedepan untuk mengisi ruang kosong yang ada didepannya, dia malah cuek asyik berdandan dan gak perduli dengan sumpah serapah pengemudi lainnya, padahal dandan di tempat parkir kantor atau di toilet kantor kan bisa!

5. Melaju seperti siput/keong/kura-kura/penyu, di jalur cepat sambil bertelpon ria lewat HP seolah jalan raya itu miliknya sendiri!

6. Mungkin bikin SIM-nya di Pulogadung atau Kramat Jati, karena pengemudi wanita kalau sudah minggir untuk menaikkan atau menurunkan penumpang bisa seenaknya tidak ditempat yang aman dan telah ditentukan, mereka persis seperti supir metro mini/kopaja/mikrolet/angkot.

7. Kalau parkir mobil gak pernah bisa rapih lurus dan sejajar dengan kendaraan yang ada di sebelahnya, sehingga ruang parkir yang ada dimakan/dipake oleh mobilnya yang terlalu banyak makan tempat.

8. Sering bikin ragu dan takut ketika mencoba menyelinap diantara kendaraan lainnya, padahal fungsi lainnya dari kaca spion adalah untuk membuat patokan jarak antara mobilnya dengan mobil lain yang berada disebelah kiri-kanannya, pendeknya kalau kaca spion gak nyenggol mobil disebelahnya berarti dia bisa menyelinap, padahal mobilnya udah kecil dan imut-imut.

Itulah delapan kebiasaan kaum wanita bila mengemudikan kendaraannya di jalan umum yang sering saya amati, walau banyak pula kebiasaan buruk mengemudi dari kaum pria, tapi kebiasaan mengemudi seperti ini terdapat 4 dari 5 pengemudi wanita. Mudah-mudahan mereka bisa meningkatkan skill mengemudi mereka di tengah hiruk-pikuk belantara kemacetan lalu-lintas kota Jakarta.

Bintaro, 26 November 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar