Entri Populer

Rabu, 04 Februari 2009

Kakek Dan Nenek Kami



Menikmati hari tua bersama para cucu adalah sebuah kenikmatan tersendiri buat pasangan warga senior (maaf saya tidak menyebut kakek dan nenek ini dengan manula, sudah sepantasnya menyebut mereka warga senior karena baktinya pada Negara dan keluarga yang sangat sarat). Sipapun akan merasa bangga bila anak-anak yang mereka miliki telah berkeluarga dan memberikannya beberapa orang cucu.
Yaa…cucu ini akan menjadi sumber berita yag tidak ada habis-habisnya buat mereka ceritakan kepada teman, sejawat, dan tetangga mereka, bahkan banyak para warga senior ini nekat bersusah payah tanpa mau memberi kabar kepada anaknya untuk pergi berkunjung dengan menggunakan angkutan umum hanya untuk bertemu dan bermain dengan cucunya tercinta. Kasih sayang para warga senior ini bahkan seringkali melebihi kasih sayang orang tuanya sendiri, bahkan ada yang tidak rela bila ada cucunya yang menerima perlakukan tegas dari orang tua kandungnya sendiri, mereka warga senior tentu akan membelanya.
Kebahagiaan bathin itu menjadi tiada taranya ketika anak-anak mereka berkunjung untuk bersilahturahmi dengan membawa cucu-cucunya, segala kesibukan rumah tangga pasti akan ditinggalkannya. Yaa…!!! Mereka para kakek dan nenek ini akan segera melepaskan rutinitasnya dan segera bermain, ngobrol, bercanda dengan para cucunya itu. Sebuah pandangan umum yang ideal buat kehidupan dimanapun, dan menjadi dambaan buat kebanyakan orang tua yang anak-anaknya sudah berumah tangga dan memiliki anak.
Kedekatan bathiniah antara cucu dan kakek-neneknya adalah merupakan alat referensi lain bagi si cucu dalam mencari figure tauladan selain orang tua kandungnya sendiri. Kemampuan sang kakek dan nenek dalam mengolah kedekatan bathin dengan berbagai cara kepada para cucunya, kelak menjadi sebuah budaya dan ini akan membawa dampak positif terhadap jiwa sang cucu, karena intensitas mereka dalam berinteraksi serta hubungan emosional yang dalam diantara mereka. Sikap seperti ini yang akan mempengaruhi kehidupan si cucu kelak, yakni mereka akan memiliki jiwa yang lembut dan penyayang. Artinya si anak (cucu) akan benar-benar mendapatkan pembelajaran tentang kasih sayang dari dua sisi sekaligus (orang tua kandung dan kakek-neneknya)



Namun demikian ada pula warga senior (kakek-nenek) yang tidak dapat menikmati hari tuanya dengan bercengkerama, bermain, dan mengobrol dengan para cucu-cucunya, walau cucu-cucu yang dimilikinya ini berjumlah banyak dan sedang berangkat remaja. Seorang kakek-nenek akan begitu bahagianya bila anak-anak mereka datang berkunjung untuk bersilahturahmi dengan membawa anak-anaknya (cucu-cucu) dan moment ini tentunya akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sang kakek dan nenek untuk memberikan waktunya kepada para cucunya, baik itu hanya sekedar mengobrol atau mengajaknya bercerita tentang masa lalunya.
Sementara bila orang tua mereka datang berkunjung untuk bersilahturahmi, maka para cucu yang sudah berangkat remaja itu akan langsung masuk kamar dan bermain play stasion, nonton televise, bahkan bercanda dengan para saudara-saudaranya yang lain. Kegiatan seperti ini kerap terjadi hingga saat ini, bisa dapat dibayangkan nantinya bahwa para cucunya ini kelak akan sangat minim sekali mendapatkan figure tentang kakeknya. Ya! Karena sang kakek ketika cucu-cucunya datang berkunjung malah menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah, yang nyaris sepanjang sisa hidupnya hanya dihabiskan untuk bekerja…dan bekerja yang tentunya kalau mau di urusi pekerjaan rumah ini sampai kapanpun tidak akan ada habisnya, namun kesempatan memberikan perhatian, bercengkerama dengan memberikan nasehat-nasehat kepada para cucunya tentulah ada batasnya. Artinya bila kelak sang cucu telah tumbuh dewasa tentunya waktu untuk berkunjung menjadi terbatas, karena mereka sudah akan semakin sibuk dengan urusannya masing-masing.
Situasi seperti ini sungguh sangat merugikan ke dua belah pihak, yaa…!!! Karena mereka sudah tidak dekat ikatan bathinnya! Maka berbahagialah para kakek dan nenek yang hanya memiliki sedikit cucu tapi mereka selalu bahagia karena mereka mampu meningkatkan kualitas hubungan tidak hanya sebatas kakek dan cucu tapi hubungan yang lebih mendalam karena sang cucu banyak mendapatkan pelajaran dannasehat moralitas yang kerap disampaikan selama mereka berinteraksi.
Semoga para warga senior ini cepat dapat menyadari kekurangnnya dan dapat dengan segera pula merubah strateginya dalam membina kebersamaan dengan para cucunya, semata agar kedekatan bathin dan figure tauladan dari sang kakek dapat menjadi inspirasi hidup sang cucu.

Jakarta, 05 Februari 2005
Kami yang tetap mencintai walau kami tidak dapat dekat bathin kami karena sibuknya kakek dan nenek selama ini : Imammiaditoamandaardhandhaniiqbalrezaluthfikarinaharzaabiantoayu