Entri Populer

Jumat, 23 Juli 2010

Kelebihan Non Teknis Dari Metro Mini Dan Kopaja



Kehadiran Metro Mini dan Kopaja di Jakarta telah memberi warna kepada kehidupan dan aktivitas warga Jakarta. Tidak sedikit yang membutuhkan jasa angkutan masal yang murah dan meriah ini, dan sudah pastinya banyak suka dan duka yang dialami oleh warga Jakarta sebagai pengguna jasa transportasi ini. Si Nasruddin Hore mencoba melihat sisi lain dari dua moda transportasi khas kota Jakarta ini, berikut pengamatannya :


1. Supir Metro Mini/Kopaja lebih tahu bagaimana mengimplementasikan ajaran agama. Terbukti banyak penumpang yang mendadak jadi ingat akan Tuhannya. Ada yang sepanjang perjalanan jadi rajin berdzikir, ada pula yang mengatupkan ke dua tangannya untuk berdo’a.

2. Naik Metro Mini/Kopaja selain murah juga dapat suguhan live music, naik taksi atau busway, bahkan mobil pribadi mana bisa kayak gini.

3. Metro Mini/Kopaja selain berfungsi sebagai sarana transportasi, juga sebagai sarana pusat kebugaran. Gak percaya?! Bagi anda yang berbadan lebar cobalah naik Metro Mini/Kopaja sepanjang tahun dengan memakai jaket parasit, niscaya berat anda akan cepat susut.

4. Kebanyakan supir Metro Mini/Kopaja rata-rata memiliki IQ tinggi. Gak percaya lagi?! Ini buktinya, perhatikanlah ketika arus lalu-lintas macet parah, maka supir Metro Mini/Kopaja akan mengambil jalan yang berlawanan arus dan ketika ramai-ramai pengguna jalan lain memaki dia “Haaiii…!!! Kalau jalan pakai otakkk…!!!” maka si supir dengan tangkas dan cerdas akan menjawab “Ini yang pake otak!” (lawan arus).

5. Kernet Metro Mini/Kopaja ternyata lebih hebat dari Deddy Cobuset dalam menghipnotis penumpangnya, cukup dengan dua sampai tiga kali kecrekan uang logam, maka seluruh penumpang akan merogoh saku atau dompetnya untuk mengambil uang dan memberikannya kepada sang kernet secara sukarela.

6. Naik Metro Mini/Kopaja bisa sekalian belanja alat kebutuhan anda (korek kuping, tongkat pemijat, dll)

7. Kernet Metro Mini/Kopaja sangat mengutamakan pelayanan keselamatan para penumpangnya, khususnya penumpang wanita muda, lihatlah dengan rajin si kernet akan membantu naik dengan cara mendorong (maaf) bokong sang penumpang, cuma kalau yang naik laki-laki atau nenek-nenek, mendadak si kernet kayak orang bego.

8. Supir Metro Mini/Kopaja paling toleran di jalan raya. Mereka akan memberi kesempatan pengguna jalan yang lain untuk mendahuluinya, sementara si supir dengan sabar menunggu di mulut gang, hanya untuk menunggu pelanggan setianya.

9. Formasi kursi yang sempit dan rapat membuat penumpang bisa cepat akrab satu sama lainnya, yakni minimal akan terbuka dialog “Maaf mas, minggiran dikit kek…!?”

10. Naik Metro Mini/Kopaja membuat silahturahim dan hubungan persaudaraan semakin erat. Buktinya?! Kalau lagi mogok maka rame-rame penumpangnya di suruh dorong (mirip mobil keluarga sendiri).

Bila anda pernah mengalami pengalaman seru dengan Metro Mini dan Kopaja, maka Nasruddin Hore tidak mengharamkan untuk para pembaca menambahkan pengalamannya.

Jakarta, 21 Juli 2010, 21:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar