Entri Populer

Jumat, 23 Juli 2010

Perjalanan Hidup Sesudah Mati



Saudaraku yang budiman dan bijaksana, selain guyonan yang kerap saya sampaikan semata untuk saling memberikan hiburan, namun rasanya perlu juga setelah bersenda gurau kita mengingat akan hal kematian, semata hal ini untuk mempertebal rasa iman dan keyakinan kepada Allah SWT dalam hidup ini kita akan menempuh kematian. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 35 : “Kullu nafsin zhaaqqikatul mauti” artinya : “Setiap diri yang hidup pasti merasakan sakit mati.”

Saat ini banyak manusia yang tidak mempercayai serta meyakini bahwa dia pasti dan hidup sesudah mati. Terbukti dalam kehidupan sehari-hari, mereka terbuai dengan kenikmatan dan kepalsuan dunia, dimana mereka melakukan perbuatan yang melanggar ajaran agama, seperti : berfoya-foya, berjudi, candu, narkoba, pergaulan bebas, menelantarkan fakir miskin dan yatim piatu yang membuat mereka lupa akan adanya hari akhir.

Untuk itu marilah kita hindarkan dan jauhkan diri ini dari hal-hal yang akan menyesatkan dan menyengsarakan diri dalam menghadapi kematian dan hidup sesudah mati. Semoga kita semua selamat serta bahagia dalam melalui dan menempuh bermaca-macam proses yang telah ditentukan oleh ajaran Islam, sehingga kita selamat menemui Yang Maha Pengampun, yakni Allah SWT.

Dengan demikian janganlah kita terlalu terlena dalam kebodohan dalam menjalani kehidupan ini, sebab alangkah malangnya nasib seseorang yang tidak sempat bertobat disaat-saat sakratul maut datang menjemput ajalnya. Innallaha ghafurrurahim. Akhirnya kepada Allah juga kita memohon taufik dan hidayah Nya dan kepadanya kita berserah diri.

RASA SAKITNYA SAKRATUL MAUT

A. Macam-macam sakitnya sakratul maut, dimana berpisahnya roh dari badan, dan manusia sebagai mahluk yang lebih tinggi derajatnya dari mahluk lain akan menjalani sakratul maut dengan jalan kebaikan dan jalan keburukan (tidak baik).
Sesuia dengan dengan surat Qaf ayat 19 hal 763 : “Sakratul maut (kesakitan mati) dating dengan sebenarnya, itulah dari padanya engkau hendak melarikan diri”.

Dalam surat Al Munafikun ayat 11 hal 829 : “Dan Allah tiada akan memberi tangguh kepada sesuatu jiwa, apabila janjinya telah sampai dan Allah mengetahui betul apa yang kamu kerjakan” Dimana Malaikat sebagai pelaksana disertai 70 Malaikat Rahmat dan 70 Malaikat Siksa.

Bahwa apabila dicabut Roh seorang mukmin, maka Roh tersebut diserahkan kepada Malaikat Rahmat dan memberi berita gembira kepadanya (Roh) dengan balasan Surga dan pahala, kemudian mereka membawanya (Roh) naik ke Langit sampai ke tempat derajat yang paling tinggi. Sebaliknya, apabila dicabut Roh seorang kafir, maka Roh tersebut diserahkan kepada Malaikat Siksa, kemudia mereka mengembalikan Roh itu ke Neraka Sijjin sampai ke tempat yang paling dasar dan hina.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Kalau seandainya rasa sakit sehelai rambut dari seorang mayat ditaruh diatas Langit dan Bumi niscaya matilah penduduk Langit dan Bumi dengan izin Allah SWT, karena tiap-tiap helai rambut itu mengalami mati, danmati itu tidak terjadi pada rambut saja melainkan semua anggota tubuh”.

Malaikat Maut mengatakan ada 4 wajah anggota tubuh tempat pencabut Roh :

1. Di atas kepala.
2. Di muka / depan.
3. Di pungung.
4. Di dua kaki.
Dimana Roh para Nabi dan Malaikat dicabut melalui wajah yang di kepala.
Roh para Mukmin melalui wajah yang di depan / di muka.
Roh orang Kafir melalui wajah yang di punggung.
Roh para Jin melalui wajah yang di kedua tapak kakinya.
Roh orang Mukmin itu tidak akan keluar sebelum dia melihat tempatnya di Surga, dan seorang Kafir Roh itu tidak akankeluar sebelum dia melihat tempatnya di Neraka, Allah SWT telah menciptakan Malaikat Jibril dengan sebaik-baiknya bentuk, dan mempunyai 600 sayap.

Diantara sayap-sayap itu terdapat dua sayap berwarna hijau. Apabila sayap itu direntangkan,maka akanmemnuhi apa-apa yang terdapat antara seluruh isi Langit dan Bumi. Dimana sayap kanan terdapat gambaran Surga dan seluruh isinya, Bidadari, Istana, Kamar bertingkat-tingkat, para khadam, dan para pembantu, anak-anak serta keindahan dan kenikmatan yang tak pernah dirasakan Manusia di Dunia. Sebaliknya pada sayap sebelah kiri terdapat gambaran Neraka Jahanam dan seluruh apa yang ada didalamnya, ular, kalajengking, gambaran siksaan luar biasa yang melebihi dari segala siksaan di Dunia.
Apabila seorang Mukmin, maka Malaikat Zabaniah akan merentang sayap kanannya sehingga dia melihat dengan jelas tempatnya di Surga yang sangat dirindukannya, sehingga terus dan tak putus-putus memperhatikannya tanpa mau melihat ke tempat lain walau sekalipun itu adalah ayah, ibu serta anak-anaknya.

Dan apabila mereka yang akan meninggal itu seorang Kafir (Munafik), maka Malaikat Jibril akan merentangkan sayap kirinya, sehingga mereka dapat melihat tempatnya dengan jelas di Neraka Jahanam tanpa putus-putus, dan akan terus memperhatikan tempat pembalasan dari semua perbuatan buruknya yang mereka lakukan selama di Dunia, sampai-sampai dia tak sempat lagi melihat ke tempat lain walau sekalipun itu ayah, ibu, serta anak-anaknya.

Roh itu ada 3 macam :

1. Sulthaaniyyah (bangsa raja), tempatnya di hati.
2. Ruuhaniyyah (bangsa rohani), tempatnya di dada.
3. Jasmaaniyyah (bangsa jamsmani), tempatnya di antara daging dan darah, serta diantara tulang dan urat-urat.

Abu Bakar Asshidiq ra mengatakan ada 7 tempat pergi roh ketika keluar dari jasad :

1. Arwah para Nabi dan Utusan tempatnya adalah Surga Adnin.
2. Arwah para Ulama tempatnya ialah di Surga Firdaus.
3. Arwah para Syuhada mereka terbang sepertiburung di Surga sekehendak mereka.
4. Arwah mereka yang berbahagia, tempatnya ialah di Surga Lliyyin.
5. Arwah para Mukmin yang berdosa mereka tergantung-gantung di udara, tidak di Bumi, tidak juga diLangit, hingga kiamat tiba.
6. Arwah anak-anak orang beriman yang wafat waktu kecil, mereka berada di gunung.
7. Arwah orangKafir adalah di neraka Sijjin, mereka di siksa beserta jasadnya hingga kiamat.

B. Riwayat Nabi Idris As.

Di waktu Nabi Idris As dikunjungi oleh seseorang, Nabi bertanya : “Siapa engkau?” Kemudian orang itu menjawab : “Saya adalah Malaikat pencabut nyawa” Nabi Idris bertanya kembali: “Apakah engkau dating untuk berkunjung atau mencabut nyawa ku?” Malaikat menjawab : “Hanya untuk berkunjung dengan ijin Allah SWT” Kemudian Nabi Idris meminta hajat kepada Malaikat pencabut nyawa agar supaya Malaikat tersebut mencabut nyawanya dan kemudian menghidupkannya kembali sehingga dia bisa beribadah kepada Allah sesudah dia merasakan mati. Seketika itu juga Mlaaikat Maut mencabut nyawa Nabi Idris dengan ijin Allah, tak lama kemudian Malaikat memohon kepada Allah untuk menghidupkan kembali Nabi Idris. Dengan ijin Allah, Nabi Idris dihidupkan kembali dan saat itu juga Malaikat bertanya kepada Nabi Idris : “Bagimana rasanya mati?” Nabi Idris menjawab : “Seperti binatang terkelupas kulitnya dalam keadaan hidup, maka rasa sakit mati itu melebihi seribu kali lipat dari itu”

Jakarta, 23 Juni 2010

** Dari penulis : H. Abdul Munir Djalal, H. Ali Umar Chatib yang di tulis kembali oleh : H. Kasmin Islamin dengan beberapa suntingan dari penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar