Entri Populer

Minggu, 10 Juli 2011

Yang Anomali Dalam Kehidupan Sehari-hari

Tulisan ini lebih mengingatkan kepada diri sendiri yang masih sangat benyak kekhilafan dan kelemahan dalam proses belajar menuju kebaikan.



1. Andai saja uang pecahan seribuan dan seratus ribu rupiah adalah mahluk hidup, maka yang akan banyak menghuni surga adalah uang pecahan seribuan, karena mereka banyak mengisi kotak-kotak amal di masjid, dan yang tersebar di pusat perbelanjaan, dan banyak pula ditangan para pengemis, sementara uang pecahan seratus ribuan banyak menghuni neraka, karena banyak berada di tangan si Rebecca, Diana Pavlova asal Uzbekistan dan Mey Hwa asal Taiwan, juga ada didalam botol Jack Daniels, Smirnoff, dan semacamnya.



2. Ketika kotak tromol bergulir di sholat Jum’at, ada aja tangannya yang sibuk mirit dikantong celananya sambil bergumam di dalam hati “Mana ya recehan seribu rupiah kembalian parkir tadi?” sementara ketika nonton organ tunggal, atau panggung dangdut, bisa-bisanya uang lima puluh ribuan di stappler sambung menyambung, buat nyawer si penyanyi. Alamaakkk…!!!



3. Waktu ada pengemis datang ke rumah si kaya untuk mendapat/meminta sedekahnya, si tuan rumah langsung menyahut : “Maaf pak, lagi gak ada uang” Hahhh…gak ada uanggg…??? Sementara para kuli bangunan sedang sibuk merenovasi rumahnya. Emangnya dia bayar tukang, belanja kebutuhan material pakai daun jagung yaa…???



4. Seorang ekesekutif dengan Mercedes Benz S.300 sedang berhenti di perempatan lampu merah, datanglah seorang bocah kecil dengan ingus meler di hidung, wajahnya nempel di kaca depan pengemudi, dengan muka melas dia berharap si om eksekutif itu mau memberinya sedikit uang, dengan pandangan jijik dan geram dari dalam kabin mobil dia mengisyaratkan menolak memberikan sedikit uangnya kepada bocah itu, padahal dia baru saja keluar dari pusat perbelanjaan mewah dengan memberikan tip sepuluh ribu kepada tukang parkir.



5. Membantu pedagang kecil agar bisa hidup sejahtera, adalah sebuah kewajiban, tapi alangkah kelewatannya…harga sayur kangkung yang seikatnya cuma tiga ribu rupiah, ditawar habis-habisan sampai tukang sayur nangis Bombay, jadi seribu rupiah, padahal bisa jadi mas Paimin Cuma ambil untung lima ratus rupiah seikatnya. Sementara sang nyonya besar kehilangan nyalinya buat nawar habis-habisan untuk mendapatkan sebuah tas merk terkenal di sebuah Mall mewah, dengan entengnya dia mengeluarkan puluh lembar uang seratus ribuan. Masya Allah….!



6. Dilingkungan tempat tinggal rajin memberikan petuah-petuah bijak, bagaimana membina hubungan harmonis dalam bertetangga, sementara pagar rumahnya berpagar tinggi dan rapat, yang kita semua tahu artinya apa.



7. Ketika tetangga tertimpa musibah televisinya dicuri, dengan bijak sang tetangga memberikan nasehat untuk bersabar dan tawakal, atas ujian yang diterimanya, tapi giliran sandalnya hilang dipekarangan rumah, mencak-mencak sama semua orang dirumahnya dengan membabi buta. Weeekkkk…..!



Kalau ada yang mau menambahkan silahkan saja demi kebaikan bersama untuk saling mengingatkan.



Tangsel, 10 Juli 2011