Entri Populer

Rabu, 26 November 2008

BAGAIMANA MENUNDUKKAN PENYAKIT HATI…???

Ketika seseorang mengalami suatu penyakit yang ada didalam dirinya, maka sudah dipastikan dokterlah sebagai rujukan pertama dalam melakukan langkah pengobatan dan penyembuhannya, yaaa… sekarang ini sudah dipastikan hampir semua jenis penyakit dapat disembuhkan oleh dokter dan rumah sakit, namun demikian ada satu jenis penyakit yang semua dokter bahkan profesorpun tidak mampu mengobatinya, penyakit apakah itu…? Yaaa…!!! Pastinya adalah penyakit hati, dan bagaimana penyakit hati itu mulai merasuki jiwa manusia…?
Sepanjang pengetahuan saya yang masih dangkal ini, penyakit hati ini menghinggapi orang-orang yang sedang mengalami :
1. Kesuksesan, Kebahagiaan, Keberhasilan, Kekayaan, Kepandaian.
2. Kemiskinan, Kesusahan Hidup, Kegagalan Dalam Meraih Sesuatu.

Dua hal diataslah yang selama ini menjadi penyebab penyakit hati itu timbul, kenapa bisa begitu…? Sudah menjadi kodrat manusia bila seseorang mendapatkan kebaikan, keberhasilan bila tidak disertai dengan rasa syukur maka bahwa apa yang telah diraihnya itu semata karena campur tangan Alloh SWT atas ridhoNya semata, dia akan menjadi orang yang sombong, angkuh, haus pijian dan lain sebagainya, begitu pula sebaliknya bila kerugian yang didapat apabila tidak disertai dengan sikap tawakal dan sabar serta sadar bahwa mungkin Alloh SWT sedang menunda keinginan kita, atau dibalik kegagalan itu ada hikmah yang bisa diambil, maka dia akan menjadi orang yang skeptis, mudah putus asa, mudah berprasangka buruk terhadap niat baik seseorang.

Pada tingkatan penyakit hati nomor satu, secara umum adalah bila seseorang dalam hidupnya telah menerima, mendapatkan segala apa yang dicita-citakan/impikan, baik secara materi, intelektualitas, maka bila tidak dibarengi dengan sikap rendah hati (tawadhu) maka biasanya orang ini akan memandang rendah sesamanya, bahwa orang lain tidak pantas disejajarkan dengan dirinya, dan apa yang menjadi ucapannya adalah sesuatu yang harus dituruti, tanpa lagi melihat kondisi dan perasaan orang disekitarnya.

Adapun penyakit hati nomor 2 secara umum adalah bila seseorang didalamnya menilai dirinya gagal dalam menjalani hidup, atau kehidupan ekonominya belum berada pada taraf yang baik, maka penyakit hati yang timbul pada orang yang terkena adalah mudah menjadi marah/tersinggung, sering berperilaku suudzon terhadap niat baik orang lain, mudah putus asa, minder, skeptis, sehingga orang macam ini menjadi sulit untuk bangkit dari keterpurukan.

Namun demikian untuk mengobati penyakit-penyakit macam ini kita tidak perlu jauh-jauh mencari dokter atau rumah sakit yang canggih dan mewah sekalipun, dan obatnyapun sangat mudah didapat, bahkan bertebaran disekeliling kita, apakah itu…?

Petuah dari orang yang tinggi dan dalam ilmu agamanya mengatakan bahwa ; sering-seringlah melakukan takziah (melayat orang meninggal), juga lebih sering mengingat akan kematian dan memahaminya bahwa tidak ada satupun yang abadi dan segala apa yang telah dimilikinya di dunia ini semuanya hanyalah titipan, kelak ketika waktunya tiba untuk menghadap Sang Khalik, maka tidak ada satupun yang dapat menundanya barang sedetikpun! Isteri, anak-anak yang shaleh, kendaraan mewah yang dimiliki buat mengantarkan jasad yang membujur kaku tak berdaya hanya sanggup mengantar sampai ke makam saja, deretan gelar akademis yang diraih susah payah juga tidak ikut terbawa ke liang kubur. Harta, Isteri dan anak-anak yang mengantar akhirnya kembali ke rumah untuk melanjutkan kehidupan yang tersisa, sedang jasad yang sudah terbaring di liang lahat itu dan hanya berbekalkan kain kafan sepanjang tiga meter, serta amal dan ibadah kita selama masih hidup yang mengiringi ke liang lahat dan kelak amal dan ibadah yang telah dijalankan itu juga akan dimintai pertanggunganjawab.

Demikian sedikit renungan untuk mengingat kematian, karena semakin sering kita melakukannya, syukur bila kita bisa ikut turun ke liang lahat untuk mengantar kepergian terakhir dari sahabat, saudara dan handai taulan kita, semata agar hati yang beku dan penuh dengan keangkuhan itu dapat segera mencair dan merubah pola pandang kita menjadi lebih arif, bijaksana, rendah hati dan cinta terhadap sesama serta semakin takut dengan Alloh SWT, karena orang yang angkuh/sombong cenderung menjadi lupa siapa yang telah menciptakan dirinya.

Jakarta, 8 September 2008

Selasa, 25 November 2008

BIKIN BINGUNG

Pagi ini dalam perjalanan menuju ke kantor, sungguh menjadi perjalanan yang membuat hati jadi agak sedikit dongkol, bisa dibayangkan dalam perjalanan dari Bintaro menuju kantor di kawasan Jalan Abdul Muis telah berhadapan dengan lima pengemudi wanita yang mengendarai kendaraannya mengundang cercaan orang lain.

Kok bisa dongkol ? kenapa ? pasti itu pertanyaan pertama yang timbul, dan memang selama ini saya selalu berupaya menghindar bila kendaraan yang ada di depan saya dikemudikan oleh seorang wanita, kenapa bisa begitu ? Asal tahu saja bila mengemudi kendaraan yang didepannya terdapat pengemudi wanita pasti akan menggerutu karena mereka punya kebiasaan mengemudi :

1. Sudah tahu dia berjalan lambat di lajur kanan, tentunya pengemudi yang ada dibelakang ingin dia segera berpindah lajur untuk memberikan kesempatan pengemudi dibelakangnya melaju dengan cara : si pengemudi yang ada dibelakangnya menyalakan klakson atau lampu dim (bila malam hari). Ehhh… di pikir oleh si pengemudi wanita tadi, sang pengemudi yang ada dibelakangnya sedang menggodanya dengan cara seperti itu (repot khan…? Dia sudah Ge Er duluan…???) padahal orang lain sedang minta jalan.

2. Banyak orang dibikin bingung dan kesal bila bertemu pengemudi wanita yang rata-rata menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tanggung, bahkan jarak dengan kendaraan yang ada didepannya juga cukup jauh (untuk kondisi jalan di Jakarta yang macet jelas ini menjengkelkan pengemudi lainnya).

3. Pengemudi wanita sering kali bikin bingung pengendara lain bila ingin belok kiri atau kanan, mereka sudah lebih dulu menyalakan lampu sein padahal tikungan masih berada 300 meter lagi di depannya.

4. Pengemudi wanita sering mengambil kesempatan berdandan di dalam mobil ketika lampu lalu-lintas sedang menyala merah atau bila sedang macet dengan menggunakan kaca tengah sebagai kaca hiasnya, dan ketika diklakson untuk segera bergerak maju kedepan untuk mengisi ruang kosong yang ada didepannya, dia malah cuek asyik berdandan dan gak perduli dengan sumpah serapah pengemudi lainnya, padahal dandan di tempat parkir kantor atau di toilet kantor kan bisa!

5. Melaju seperti siput/keong/kura-kura/penyu, di jalur cepat sambil bertelpon ria lewat HP seolah jalan raya itu miliknya sendiri!

6. Mungkin bikin SIM-nya di Pulogadung atau Kramat Jati, karena pengemudi wanita kalau sudah minggir untuk menaikkan atau menurunkan penumpang bisa seenaknya tidak ditempat yang aman dan telah ditentukan, mereka persis seperti supir metro mini/kopaja/mikrolet/angkot.

7. Kalau parkir mobil gak pernah bisa rapih lurus dan sejajar dengan kendaraan yang ada di sebelahnya, sehingga ruang parkir yang ada dimakan/dipake oleh mobilnya yang terlalu banyak makan tempat.

8. Sering bikin ragu dan takut ketika mencoba menyelinap diantara kendaraan lainnya, padahal fungsi lainnya dari kaca spion adalah untuk membuat patokan jarak antara mobilnya dengan mobil lain yang berada disebelah kiri-kanannya, pendeknya kalau kaca spion gak nyenggol mobil disebelahnya berarti dia bisa menyelinap, padahal mobilnya udah kecil dan imut-imut.

Itulah delapan kebiasaan kaum wanita bila mengemudikan kendaraannya di jalan umum yang sering saya amati, walau banyak pula kebiasaan buruk mengemudi dari kaum pria, tapi kebiasaan mengemudi seperti ini terdapat 4 dari 5 pengemudi wanita. Mudah-mudahan mereka bisa meningkatkan skill mengemudi mereka di tengah hiruk-pikuk belantara kemacetan lalu-lintas kota Jakarta.

Bintaro, 26 November 2008

Senin, 24 November 2008

Ketawa Dulu Ahhh...!!!

Hari ini lagi agak bete aja, sementara kantor mau pindah ke gedung sendiri jadi lagi bagian umum lagi pada sibuk ngangkutin barang-barang, makanya sambil bebenah nyoba bercanda dikit. Kayak gini guyonannya :


LIMA RATUS BEBEK

Seorang guru pria berkata kepada dua orang muridnya yang sedang ngobrol, "Dua orang wanita bicara, ributnya bisa menyamai seribu ekor bebek."Waktu istirahat tiba, pacar guru tersebut datang ke sekolah mencarinya. Seorang murid wanita segera datang ke kantor guru danberkata, "Pak guru, di ruang tamu ada lima ratus ekor bebek mencari bapak."

SATU SATUNYA

Ibu : "Mengapa kamu pulang sekolah terlalu cepat? Kamu sakit, Nak?"Anak : "Ah ... Nggak kok, Bu. Saya sehat-sehat aja. Saya pulang cepat soalnya hanya sayalah satu-satunya yang bisa menjawab pertanyaan dari Ibu Guru."Ibu : (dengan perasaan bangga) "Oh ... Benarkah ... Hebat benar anak Ibu ini! He ... Memangnya pertanyaannya apa sih?"Anak : "Siapa yang melempar Ibu Guru dengan penghapus?"

PERANG DIPONEGORO

Siang itu bu Guru Tina sedang mengajar pelajaran Sejarah pada murid-muridnya. Setelah mengajar beberapa lama bu Guru mulai mengadakan tanya jawab.Bu Guru: "Siapa pendiri kerajaan Mojopahit, Adi?"Adi: "Raden Wijaya"Bu Guru: "Betul! Sekarang kamu Tono, berapa lama perang Diponegoro dengan Belanda?", tanya bu Guru kepada Tono.Dengan agak bingung Tono menjawab,Tono: "Lima menit bu Guru!"Bu Guru: Lho kok lima menit?!?"Tono: "Iya kan, 18.25 sampai 18.30, jadi kan cuma lima menit."Bu Guru: "AAA@@@!!!???"
Kompleksnya Pekerjaan Jalan

Di saat meningkatnya arus mudik lebaran saat ini, tentunya yang sangat didambakan oleh pemudik itu sendiri adalah mulusnya jalan raya yang dilaluinya sehingga acara pulang mudik ke kampong halaman menjadi lebih nyaman, cepat dan aman. Namun harapan itu rupanya tidak sepenuhnya bisa terpenuhi, hasilnya…? Masih ada saja pekerjaan perbaikan, pemeliharaan, dan peningkatan jalan yang terus berlangsung dan di kebut sebelum arus mudik meningkat, sehingga buat orang awam hal ini menjadi terkesan asal dikerjakan, curiga bahwa dananya ditilap, dan tuduhan-tuduhan lainnya yang bersifat mendiskreditkan Pemerintah (Bina Marga), dan para praktisi di bidang konstruksi jalan lainnya.

Tulisan iseng-iseng ini mencoba sedikit memberikan gambaran bagaimana kompleksnya urusan jalan ini dari tahun ke tahun, dan persoalan jalan ini bukannya didiamkan begitu saja oleh para pakar di bidang konstrksi jalan, itu anggapan yang sangat keliru. Mereka sepanjang tahun terus dan terus berusaha dan berupaya agar kualitas jalan yang dikerjakan menjadi baik, Bina Marga banyak melibatkan para pakar jalan baik dari kalangan internal, individu, akademisi, produsen aspal, supplier aspal untuk duduk satu meja membahas dan mencari solusi dalam masalah penanganan perbaikan, pemeliharaan, dan pembangunan jalan di Indonesia agar menjadi lebih tahan lama umur jalan yang telah dikerjakan.

Banyak parameter yang mempengaruhi kualitas dan panjang jalan yang dibagun oleh pemerintah, terutamanya adalah :

Pendanaan :

Departemen Pekerjaan Umum cq Bina Marga terus berusaha setiap tahunnya membangun jaringan jalan baru dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah, karena dengan semakin terbukanya jaringan jalan baru berarti akan semakin meningkat pula arus distribusi barang dan dari kota ke daerah dan sebaliknya, namun demikian usulan tersebut setelah mendapat persetujuan Bapenas tidaklah lantas mulus begitu saja keluar anggarannya, namun demikian masih melalui proses seleksi kembali di DPR. Pemerintah sadar dengan APBN yang terbatas, anggaran tersebut harus berbagi dengan sector lainnya, maka jadilah anggaran yang telah disetujui itu jumlah akan menjadi lebih kecil dari pengajuan semula, begitu pula dengan pekerjaan jalan yang bersumber dari APBD. Dengan kondisi seperti niat Bina Marga untuk memberikan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya terhadap peningakatan jaringan jalan mnejadi sangat terbatas, sehingga dalam pelaksanaannya dilakukan seleksi dan membuat skala prioritas pekerjaan jalan yang ada.

Pelaksanaan :

Pola pelaksanaan tender adalah salah satu bagian dari proses pelaksanaan perkerjaan jalan, dimana pada awal-awal tahun pada tiga bulan pertama (Janauri – Maret) digunakan untuk melakukan prakualifikasi bagi peserta tender pekerjaan jalan, lolos dari tahapan tersebut calon pelaksana baru mengajukan penawaran harga dan pembukaan penawaran harga (April – Mei), tahapan selanjutnya adalah penandatangan kontrak induk untuk satu paket pekerjaan (Juni), setelah tahap ini selesai, sang pelaksana belum bisa langsung bekerja, karena kontrak paket pekerjaan jalan itu akan melalui tahapan terbitnya SPK (Juli), dan pada tahap ini barulah si pelaksana melakukan mobilisasi alat beratnya ke lokasi paket pekerjaan jalan yang telah dimenanginya, dan pada tahap ini si pelaksana baru bisa mencari rekanan yang mampu mensupply material (40% diantaranya adalah aspal) secara kontinyu tanpa putus, semata agar pekerjaan jalan tidak terhenti. Praktis si pelaksana hanya memiliki kesempatan melakukan penyelesaian pekerjaan dengan masa kerja 120 hari (Agustus-Desember) itupun masih berlomba dengan cuaca, yang pada umumnya sudah memasuki masa penghujan.

Produsen Dan Supply Aspal :

Kebutuhan material aspal di Indonesia makin tahun memiliki kecenderungan yang terus meningkat, baik itu untuk kebutuhan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, maupun peningkatan jalan, dengan total kebutuhan 1.250.000 ton/tahun, sedangkan PT. Pertamina (Persero) melalui kilang unit produksinya di Cilacap baru hanya mampu memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri sebanyak 800.000 ton/tahun, ironisnya semakin tahun bukannya semakin meningkat, akan tetapi justru semakin dikurangi produksinya, pada tahun 2005 dipangkas menjadi 400.000 ton/tahun, dan di saat harga minyak dunia yang terus meroket PT. Pertamina kembali (Juli 2008) menurunkan kapasitas produksinya hanya menjadi 250.000 ton/tahun, hebatnya selama kurun waktu 8 bulan (Januari-Agustus 2008) PT. Pertamina sudah melakukan penyesuaian (kenaikan) harga sebanyak 4 kali, dengan total kumulatif kenaikan sebesar 22%, atau 5,5% per bulan. Kondisi ini membuat para pelaksana menjadi gusar, karena untuk melakukan eskalasi kepada pemerintah tidaklah mudah dan hal ini akan memakan waktu yang cukup lama untuk terbitnya ABT (Anggaran Biaya Tambahan), bahkan bisa saja eskalasi itu tidak disetujui. Seperti saat ini pekerjaan jalan yang ada tengah memasuki masa peak season, sementara PT. Pertamina tengah melakukan overhaul rutin terhadap kilang produksinya di Cilacap, sehingga untuk sementara penyaluran aspal ke dealer menjadi terhambat karena dibatasinya pengambilan ke dealer.

Alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri adalah melalui impor, namun demikian dengan tingginya harga minyak dunia turut pula mempengaruhi daya beli kontraktor, belum lagi aspal yang didatangkan dari kawasan Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Iran dalam pengirimannya sangat terkendala oleh waktu, karena dibutuhkan waktu pengiriman 2-3 bulan, karena kapal tanker yang menuju kawasan Asia Tenggara tidak ada yang berstatus regular, jadi si importer dikenakan charter cost.

Cuaca Tropis Dan Kualitas Aspal:

Pekerjaan jalan di Indonesia dengan iklim tropisnya pada dasarnya tidaklah semudah melakukan pekerjaan jalan bila dibandingkan dengan negara-negara yang berada di iklim sub tropis, dimana dengan menggunakan aspal dengan penetrasi 80/100 sudah cukup memadai. Jalur Pantura adalah salah satu contoh arus lalu lintas yang paling padat di Indonesia dengan beban arus lalu lintas lebih dari 30.000 kendaraan berbagai jenis yang melintas perharinya dan hal ini menjadi tantangan bagi para pakar jalan untuk selalu mengembangkan material jalan yang mampu menahan beban arus lalu lintas yang padat.

Jelas aspal konvensional baik dari produk dalam negeri maupun ex impor dengan jenis spesifikasi penetrasi 60/70 dan titik lembek di kisaran 47ºC sampai maksimum 49,1ºC sudah dianggap tidak mampu lagi menahan beban arus lintas yang padat dan berat seperti Pantura, karena temperature permukaan jalan di Indonesia pada umumnya antara pukul 10.00 sampai dengan 14.00 bisa mencapai 65ºC sampai dengan 75ºC, bisa dibayangkan dengan kemampuan yang hanya sampai di kisaran dibawah 50ºC tersebut tentulah aspal yang digunakan dalam pekerjaan jalan tidak akan dapat berumur panjang.

Atas dasar pengalaman itulah, Bina Marga dengan sadar meminta kepada semua pihak yang berkecimpung di konstruksi jalan meminta sumbangsih pemikiran untuk mengembangkan aspal dengan kualitas terbaik. Maka dikenallah sekarang ini dan bahkan sudah mulai dipakai aspal produk anak bangsa sendiri , yakni aspal modified bahkan kini telah dikembangkan menjadi aspal berkemampuan tinggi, yakni aspal polimer dimana titik lembek dari aspal ini mampu mencapai ≥55ºC bahkan bisa mencapai 60◦C sehingga produk ini menjadi andalan Bina Marga untuk membuat jaringan jalan di Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni, dan sebagai contoh pertama adalah jalur Pantura.

Kemampuan Tingkat Pelaksana Di Lapangan :

Sejalan dengan berkembangnya produk aspal berkemampuan tinggi, maka dituntut pula oleh pemerintah kepada pelaksana agar segera merubah paradigma cara kerja para operator di tingkat lapangan/pelaksana, dimana sampai saat ini untuk penanganan aspal berkualitas tinggi masih diberlakukan sama dengan aspal konvensional, karena aspal polimer dan modified ini perlu penanganan khusus, teliti, dan seksama, artinya segala regulasi yang dikeluarkan oleh Bina Marga harus ditaati bila ingin menghasilkan kualitas jalan yang baik, yaitu mulai dari material aspal itu dibuat job mix design, job mix, hingga produksi skala besar dan hingga hotmix itu digelar menjadi aspal untuk pelapisan jalan harus mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh Bina Marga dan standar pakar jalan (banyak variabelnya yang tidak bisa dijelaskan untuk tulisan ringan ini), karena itulah Bina Marga melalui Satker (Satuan Kerja d/h pimpro) banyak memberikan pelatihan/workshop kepada para pelaksana, bahkan ditingkat pelaksanaan pekerjaan ini para Satker turut terjun langsung mengawasi pekerjaan tersebut, artinya mulai memeriksa mutu aspal yang dikirm oleh supplier, pengawasan di laboratorium, hingga ke pelaksanaan pekerjaan.

Inilah bukti keseriusan pemerintah di dalam memberikan sumbangsihnya dan perbaikan kualitas jalan (skala kecil) pada Negara, bahkan bukan saja pada aparat pemerintah, tapi pihak swasta pun terlibat didalamnya, mereka tidak banyak mengeluh atau berteriak terhadap ketidakpuasan yang dijalankan oleh pemerintah, mereka tidak banyak bicara walau peran mereka kecil tapi mereka telah mencoba membenahi diri dengan terus berkarya untuk menghasilkan yang terbaik untuk negeri ini.

Demikian sekilas gambaran betapa kompleksnya sebuah niat untuk memperbaiki kerusakan jalan di negeri ini dengan resiko di caci, dicurigai, dicemooh oleh masyarkat yang memang tidak dapat disalahkan karena keawamannya.

Jakarta, 23 September 2008
Prie. 2482
TENGGELAMNYA JAKARTA DI TAHUN 2035!

Kali Cuplak, Srengenge.com. Pagi itu, hari Jum’at tanggal 27 Juli 2035 cuaca di Jabodetabek bersinar lebih terang seperti biasanya, bahkan terangnya sinar matahari yang menembus ke bumi pada jam 06.00 pagi layaknya sinar matahari yang menyinari pada jam 09.00. Betapa teriknya! sementara temperature merambat naik ke angka 34,5◦C sungguh pagi yang amat panas. Sementara orang-orang sudah mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya, baik yang ke kantor, ke sekolah, berdagang, dll sementara arus lalu lintas kemacetannya semakin tidak terkendali, penuh sesak sehingga jarak antar kendaraan yang satu dengan yang lainnya menjadi sangat rapat sampai nyaris sulit untuk bermanuver.

Rupanya cuaca yang anomaly sejak sepuluh tahun terakhir ini terus berlanjut, sehingga anomalinya cuaca sangat sulit diprediksi bahkan tak ubahnya seperti nilai tukar mata uang asing atau perdagangan bursa, atau kata orang Medan bilang layaknya perawan bertingkah, sehingga pihak BMG sendiri mengalami kesulitan dalam menginformasikan cuaca, sementara di kawasan Puncak dan Bogor sudah lebih dari satu jam hujan turun dengan sangat lebatnya, bahkan, dan pada hari itu jam 10.25 WIB cuaca di Jabodetabek secara tidak diduga dan dengan tiba-tiba berubah dengan cepat berubah menjadi kumpulan awan hitam pekat, bahkan situasinya seperti keadaan malam hari layaknya pukul 20.00 WIB, mengerikan sekali! Dibeberapa tempat di Jabodetabek yang sudah dikenal dengan rawan petir kali ini petir menyambar-nyambar hampir di semuat tempat yang disertai dengan tiupan angin kencang, sehingga hal ini membuat panik dan ketakutan semua orang baik yang berada didalam rumah, jalan, kantor, sekolah, pasar, dan lain tempat.

Dengan waktu yang sangat cepat hujan pun turun dengan sangat-sangat lebatnya, hujan ini turun selama 4 (empat) jam tanpa henti kejadian ini dengan cepat membuat air kali meluap tak terkendali, baik itu sungai Ciliwing, Cisadane, sehingga dengan cepat pula melimpas ke kali-kali kecil yang membelah kota Jakarta dan akhirnya membanjiri hamper semua akses jalan di Jakarta dan wilayah-wialayah lainnya di Bodetabek. Banyak orang-orang yang tidak sadar dan tidak sempat lagi untuk bertindak menyelamatkan diri, karena banjir sudah melanda semua kawasan Jakarta, bahkan kawasan yang dulu dianggap bebas banjir seperti kawasan di Selatan Jakarta juga mengalami hal yang sama, keadan yang lebih parah adalah kawasan jalan protokol seperti Jalan Sudirman, Thamrin, Kuningan, Gatot Subroto sudah terendam banjir seukuran leher orang dewasa, banyak kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat tidak dapat lagi membebaskan diri dari banjir, efek lainnya dari banjir maha dahsyat ini situasinya adalah :

Jakarta Pada Umumnya :

Kawasan Thamrin adalah lokasi yang paling parah diterjang banjir, yakni kedalam air dikawasan ini mencapai 150 cm, Sudirman 140 cm, Kuningan dan Gatot Subroto masing-masing 140 cm, adapun kawasan perumahan baik yang berada di Menteng, Pejompongan, Bendungan Hilir, Karet, Warung Buncit, Kebayoran Baru rata-rata sudah terendam air sedalam 100 cm sedangkan kawasan Jakarta sudah tenggelam dilahap banjir, musibah ini meluas hingga ke jalan tol dalam kota, efek dominonya adalah semua kendaraan mulai dari akses masuk Jakarta, seperti tol Jakarta – Cikampek, Jagorawi, Tangerang mengalami stagnan alias tidak dapat bergerak sama sekali, sementara ratusan ribu orang berusaha keluar dari kepungan banjir ini dengan cara berjalan kaki menuju rumahnya masing-masing, mereka menjadi takut karena telah berpisah dengan Suami, isteri, anak-anak, orang tua, dan saudara-saudara mereka, sedangkan mobil-mobil yang mereka kendarai mereka tinggalkan begitu saja di jalan, situasi ini membuat kemacetan semakin tidak terkendali dan kacau balau, begitu pula kendaraan-kendaraan yang berada di jalan tol banyak pula yang ditinggalkan pengemudinya begitu saja.

Pada saat yang sama pihak pemerintah menyiarkan melalui radio, televisi untuk melakukan pemadaman listrik secara total di wilayah Jawa dan Bali. Khawatir akan hal ini maka semua aktivitas dihentikan, para karyawan kantor, pabrik, anak sekolah dipulangkan dan diliburkan sampai keadaan kembali normal, namun sedikit terlambat dan ini semakin membuat kepanikan terjadi dimana-mana, mereka berupaya menembus kepungan banjir dengan cara berjalan kaki, karena semua jenis alat transportasi sudah tidak mampu lagi menembus banjir, banyak pula yang bertahan di gedung-gedung tinggi namun mereka tinggal didalam gedung yang tanpa penerangan dan bahan makanan, begitupula dengan yang berada dikawasan perumahan banyak diantara mereka yang tidak sempat menyelematkan barang-barang berharga, dan mereka menyelamatkan diri ke atap rumah.

Kawasan Sekitar Jakarta dan Luar Jakarta :

Buat kawasan pinggiran Jakarta yang selama bertahun-tahun menjadi langganan banjir, sudah dapat diduga kawasan ini makin tenggelam seperti wilayah Ciledug-Tangerang, juga Bekasi, Depok yang sudah sulit menghindar dari banjir dahsyat ini, begitu pula kawasan-kawasan lainnya, adapun kawasan lain yang memiliki ketinggian 40 meter di atas permukaan laut yang selama ini dikatakan bebas banir juga tak luput terjangan banjir maha dahsyat yang turun selama 4 (empat) jam, walau hanya sebatas betis orang dewasa.

Adapun wilayah Krawang dan sekitarnya juga mengalami hal yang sama, banjir telah banyak merendam ratusan hektare sawah, perkebunan dan kawasan industri yang ada di daerah tersebut, banjir dahsyat juga melanda kawasan Pantura, sepanjang jalur mulai dari Sukamandi hingga Cirebon terendam banjir dan membuat jalur lalu-lintas dari segala jenis jalan menjadi terputus dan tidak berfungsi mulai dari Cirebon sampai Jakarta!

Akibatnya infrastruktur jalan di Jabodetabek untuk semua kelas jalan 80% nya menjadi rusak, disana-sini banyak jalan yang aspalnya tergerus dan menjadi berlubang besar, diperkirakan jumlah total panjang jalan lebih dari 1.000.000 km2 sangat memerlukan perbaikan jalan segera, sehingga pemerintah daerah gabungan memerlukan 34.500 ton aspal! Ini hanya untuk Jabodetabek dengan perkiraan kebutuhan anggaran Rp. 310 milyar dengan asumsi harga aspal saat itu mencapai Rp. 9.000.000/ton, bayangkan saat ini propinsi Jawa Barat saja hanya butuh 20.000 ton aspal setahun (2008) untuk memperbaiki seluruh jaringan jalan yang ada, belum lagi kerusakan lainnya seperti hancurnya ribuan rumah sehingga banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, robohnya ratusan tiang listrik, dan kerusakan fatal infrastruktur lainnya. Penyakit pasca banjir pun juga telah mengintai seperti diare, gatal-gatal, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang timbul.

Dibalik musibah ini rupanya ada fenomena yang menakjubkan, mendadak setiap insan menjadi bertabiat baik, saling tolong menolong, hebatnya semua jenis tempat ibadah mendadak menjadi penuh sesak oleh orang-orang yang ingin bertaubat , bahkan mereka rela menunggu giliran untuk beribadah, namun tidak sedikit pula yang berubah jadi gila!, semoga saja keasadaran untuk berbuat baik ini tidak hanya sebatas dikala musibah datang dan setelah musibah berlalu sifat bengis, serakah, korup, kembali menghampiri. Selama itu pula wilayah Jabodetabek terisolir oleh banjir, dan warganya terancam bahaya kelaparan karena wilayah ini sukar ditembus dari luar untuk memberikan bantuan pangan, obat-obatan, dlsb, bila hal ini terlambat diantisipasi oleh Pemerintah maka kesadaran taubat massal yang terjadi akan berubah menjadi chaos bahkan lebih mengerikan lagi karena masing-masing saling berebut bantuan makanan, obat-obatan, pakaian, demi kepentingan dirinya sendiri dan kelompoknya.

Penyebab-penyebab Musibah Banjir Dahsyat Itu Adalah :

1. Penduduk Jabodetabek di tahun 2035 diperkirakan mencapai 40 juta penduduk, suatu jumlah yang sangat fantasis dan setara dengan jumlah penduduk di benua Australia sekarang, dimana sebanyak 22 jutanya tinggal di Jakarta. Kaum urban yang tidak memiliki tempat tinggal inilah yang turut pula memberikan kontribusi terjadinya banjir yang maha dahsyat itu, karena mereka mendiami bantaran kali-kali besar yang melintas mulai dari pinggiran Jakarta hingga kedalam kota.

2. Sektor ekonomi informal yang banyak dilakoni oleh para kaum urban untuk menyambung hidup di kota megapolitan ini sudah tidak lagi mengindahkan ketertiban, keindahan, kebersihan. Mereka berdagang hampir di semua jalan protokol Jakarta dengan cara menutup saluran got yang ada, akibatnya hampir semua saluran got di Ibu Kota tertutup oleh beton dan tersumbat oleh sampah, sehingga saluran-saluran got ini mengalami sedimen (peninggian) sebagai akibatnya air tidak mampu lagi menembus dan mengalir dengan baik sehingga dikala hujan yang turun sekejap saja sudah dapat menggenangi daerah tersebut dengan jangka waktu surut yang cukup lama.

3. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara keseimbangan alam sekitarnya dimana mereka tinggal, seperti himbauan untuk membuat resapan biopori yang berfungsi pula sebagai cadangan air tanah oleh masyarakat dianggap angin lalu saja, bahkan dianggap merusak halaman mereka tinggal, pohon-pohon pelindung yang ditanam di trotoar mereka tebangi seenaknya saja karena dianggap menghalangi kendaraan yang melintas, dan kalau malam hari dianggap menyeramkan bila lingkungan mereka tinggal terlalu rindang/rimbun oleh banyaknya pohon, padahal pohon-pohon ini berfungsi meredam, mereduksi sinar matahari yang menerobos secara langsung.

4. Rendahnya kesadaran memelihara kebersihan lingkungan pun juga masih sangat rendah, (maaf) buat kaum wanita sadar atau tidak dimanapun mereka berada, masih terlalu mudah untuk membuang tissue, bungkus permen, bungkus makanan, dlsb secara sembarangan bahkan dengan enteng bisa mereka lakukan dari dalam mobil tanpa ada perasaan bersalah sama sekali!, kaum prianya yang perokok juga begitu, mereka memiliki asbak rokok yang sangat luar biasa besarnya, yakni bumi dimana dia berpijak!

5. Pemerintah juga begitu, baik yang pusat dan pemdanya (mungkin oknum), tidak memiliki komitmen nyata untuk benar-benar menanggulangi banjir dengan melakukan pengerukkan situ-situ (danau) yang tersebar di Jabodetabek sebagai tempat cadangan air dan juga yang berfungsi sebagai pengalihan debit air yang mengalir secara berlebihan dari arah hulu agar banjir di hilir (Jakarta) tidak terlampau meluas, karena kenyataannya sampai saat ini masih banyak situ di wilayah Jabodetabek yang belum dikerjakan pengerukkannya secara maksimal, bahkan ada situ di wilayah Paku Jaya, Serpong yang ditimbun untuk perumahan! Adalagi danau di bilangan perumahan Bintaro Sektor 1 yang sekarang dijadikan tempat pembuangan sampah. Sikap lamban merespon, kurang perduli, atau pernyataan alasan tidak ada/tidak cukup anggaran, masih akan diperlihatkan oleh sikap aparat pemerintah/pemda tersebut di tahun 2035, yang kelihatannya memang sudah sangat sulit untuk merubah paradigma dari Jiwa dilayani menjadi jiwa melayani masyarakat.

6. Alam yang kian tidak bersahabat sekarang ini menjadikan cuaca sulit ditebak karena sangat anomali dan ini merupakan awal dari bencana yang maha dahsyat di tahun 2035, hal itu terjadi juga karena ulah manusia yang kelewat rakus dalam mengeksplorasi alam, sehingga penanggulangan pemanasan global menjadi tidak ada artinya.

Para pendiri aktivis lingkungan hidup baik yang tergabung dalam komunitas, maupun perorangan semacam Abang Chaeruddin tokoh lingkungan hidup untuk gerakan normalisasi kali Pesanggrahan bila masih hidup pada tahun itu akan menangis darah dengan pilunya, betapa usaha yang dibangunnya bertahun-tahun itu musnah sia-sia, karena orang-orang yang hidup dijaman itu sudah semakin tidak perduli dan tidak yang mau lagi meneruskan usahanya itu karena mereka sudah tidak bersahabat lagi dengan alam sekitarnya dimana mereka tinggal.


Jakarta, 23 Oktober 2008

Menunggu Pansela Selesai

Menunggu Pansela Selesai
Pembangunan Ekonomi Daerah di Pulau Jawa ternyata belum sepenuhnya merata seperti apa yang diharapkan oleh banyak pihak, khususnya pemda masing-masing propinsi, sementara masyarakat yang mendiami kawasan Pantai Utara sudah lebih dulu terbantu perekonomiannya karena dengan pesatnya pembangunan infrastruktur jalan yang dikerjakan oleh pemerintah (Bina Marga) mereka jadi lebih mudah dalam mendistribusikan arus barang dan jasa ke kota-kota disekitarnya.

Bagaimana dengan Jalur Pantai Selatan ? Sejak megaproyek ini selesai dikerjakan oleh sang arsitek jalan pada masa kompeni indekos 3,5 abad di negeri gemah ripah loh jinawi, yakni meneer Deandels perhatinnya menjadi kurang oleh masyarakat yang mendiami kawasan Pantai Selatan dalam mengoptimalisasi aktivitas perekonomian antar daerah, sehingga lambat laun jalur yang dulu dibangun sang meneer jadi mubazir dan banyak yang terputus karena tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Sejalan dengan perkembangan jalan, jalur Pantura yang dari tahun ketahun selalu dimanjakan oleh pemerintah agar selalu tampil prima di dalam menampung beban arus lalu-lintas yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, rupanya sudah dianggap overload, jurus apapun yang ditempuh para pakar jalan didalam meningkatkan kualitas jalan, baik itu berbasis rigid maupun flexible (aspal) dengan kemampuan tinggi (aspal modified dan polymer), tetap saja tidak mampu menahan beban arus lalu-lintas yang memang tiap tahun selalu meningkat, sehingga yang namanya kerusakan selalu saja terjadi dan ini tidak terhindarkan!

Dengan dasar itulah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bapenas Paskah Suzetta tengah menyusun studi untuk mengembangkan kawasan tersebut, setelah sempat terhenti oleh musibah tsunami beberapa waktu lalu akhirnya pemerintah melanjutkan kembali dan hal ini disambut positif oleh forum Gubernur se Jawa dan Bali, yakni : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur telah sepakat untuk membuka jalur Selatan ini agar dapat terhubung wilayah satu dan lainnya, sehingga nantinya kehidupan perekonomian masyarakat di wilayah Pantai Selatan ini akan lebih meningkat lagi. Pengembangan kawasan ini akan dilakukan secara bertahap dan rencananya akan memakan waktu selama 20 tahun, diharapkan dengan adanya proyek Jalur Pansela wilayah-wilayah yang memiliki potensi dalam meningkatkan perekonomian daerahnya seperti di Barat ada Pelabuhan Ratu, Wisata Pantai Pangandaran, di Jawa Tengah ada Pusat Perikanan di Cilacap, kawasan Karst di Kebumen dengan pantai Ayahnya, dan yang lainnya seperti Pantai Samas di Jogjakrta, Ponorogo, Pacitan, Jember Selatan, hingga ke Banyuwangi. Untuk mewujudkan ini sudah tentu pemerintah tidak mengandalkan satu sumber dana pembiayaan saja, yakni APBN, tapi juga diambil dari APBD masing-masing propinsi dan juga dari ADB.

Departemen Pekerjaan Umun cq Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai Instansi yang berwenang dalam pelaksanaan pekerjaan Jalur Pansela ini, telah memiliki progress pekerjaan pembangunan jalannya, yakni, jalan sepanjang 1.500 km yang membentang mulai dari Cibaliung di Propinsi Banten hingga Banyuwangi di Propinsi Jawa Timur, telah berhasil dibangun jaringan jalan :

1. Propinsi Banten bagian Selatan, sudah bisa ditembus kendaraan sepanjang 128 Km.
2. Propinsi Jawa Barat bagian Selatan, dari 419 Km panjang jalan yang di bangun, tinggal 25 Km yang belum bisa ditembus oleh kendaraan.
3. Propinsi Jawa Tengah, dari 195 Km panjang jalan yang dibangun, masih ada 13 Km panjang jalan lagi yang belum bisa dilewati kendaraan.
4. D.I Jogjakarta, memiliki 157 Km panjang jalan, sedangkan yang belum bisa ditembus kendaraan adalah sepanjang 27, 295 Km.
5. Propinsi Jawa Timur memiliki panjang jalan jalur Selatan 662 Km, sedangkan yang belum bisa dilewati kenadaraan adalah sepanjang 175 Km, dan di Propinsi ini masih perlu membangun 24 buah jembatan penyeberangan.

Bila megaproyek ini telah selesai pembangunannya, maka diharapkan arus ritual mudik yang dilakukan oleh kaum urban pada tiap Lebaran tiba, akan sangat terbantu dengan adanya jalur Pansela ini, ditambah lagi dengan beragamnya pemandangan alam di wilayah Pantai Selatan yang memang rata-rata masih sangat menawan, walau di beberapa Kabupaten pada masing-masing Propinsi secara geografis memang panas dan tandus, seperti di Selatan Jogjakarta, Jember di Jawa Timur, siapa tahu nanti kita bisa melihat Nyai Roro Kidul lagi bersampan di laut Selatan bersama para anak buahnya. Sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan tentunya!

Jakarta, 27 Oktober 2008
Prie, 2482

Minggu, 23 November 2008

Sang Idealis Sejati

SANG IDEALIS SEJATI


Ada yang menarik minat saya untuk menulis tokoh yang satu ini, menarik saya tulis karena jiwa patriotisme dan idealismenya tak lekang oleh waktu, di usia tua serta penyakit yang terus menggerogotinya.

Negeri kecil yang dipimpinnya sejak masa revolusi 47 tahun yang lalu hingga kini tidaklah terlalu makmur, namun demikian dengan semangat nasionalisme yang tinggi dan terus membara di usianya yang telah lewat senja (82 tahun) dia pimpin rakyatnya untuk tetap eksis dalam percaturan dunia, hasilnya? Sangatlah mengagumkan, karena negeri yang dipimpinnya ini mampu banyak menghasilkan tenaga profesional, bayangkan! Negeri kecil ini banyak menghasilkan : ilmuwan, spesialis, insinyur, profesor, guru, dan dokter.

Tokoh ini sangat sadar bahwa negerinya bukanlah masuk ke dalam ekonomi maju, tapi negeri ini jumlah gurunya paling besar perkapita di seluruh dunia! Dan jumlah dokternyapun paling tinggi perkapita, sungguh luar biasa! Di tengah kemiskinan yang mendera negerinya, tokoh ini telah membantu mengirim tenaga profesionalnya ke Indonesia disaat terkena bencana tsunami di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Yang paling banyak mereka kirim adalah tenaga medis (dokter, dan dokter spesialis)

Sungguh sikap kerja profesional yang mereka tunjukkan, dalam jangka waktu tiga bulan di negeri yang penuh dengan bencana ini mereka bekerja, paramedic yang di kirim ini telah melakukan : 773 operasi besar kepada korban cedera, 2.436 operasi ringan, membantu 34 kelahiran bayi tanpa kematian, dan melakukan imunisasi anti tetanus atas 10.000 orang. Mereka juga menghadiahkan 2 (dua) rumah sakit lapangan. (disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam KTT Non Blok tahun 2006 yang lalu, kepada pemimpin ini)

A. Siapa Castro Sebenarnya?

Sipakah tokoh yang sudah jadi legenda hidup ini? Ya… dialah Fidel Alejandro Castro Ruz, dia memimpin sejak revolusi Kuba yang dikobarkannya 48 tahun yang lalu, luar biasa…!! Castro adalah pemimpin negara paling lama di muka bumi ini!, sementara kolega, sahabat pemimpin negara yang seangkatannya satu persatu berjatuhan seperti : Deng Xiaoping, Juan Peron, Nikita Khruschev, Franco, Tito, dan Soekarno.

Sementara dia tetap berdiri dan terus berdiri dengan tetap memegang semangat nilai yang dia percayai sejak pertama kali memimpin penyerangan barak militer milik pemerintah Kuba, justru disaat di masih berumur duapuluhan tahun.

Kini di usianya yang menginjak 82 tahun, derai tawanya masih renyah, gayanya masih tetap flamboyan, dan yang tak terlupakan adalah semangatnya tetap menyala benderang. Dia masih melemparkan kata-kata yang mengorbankan semangat hidup rakyatnya, bahkan ketika dia sedang terkapar di ranjang : “Aku minta pada kalian agar optimis, sekaligus siap untuk menghadapi berita apapun untuk semua yang perduli pada kesehatanku aku berjanji akan memperjuangkan kesehatanku!”

Sejak tahun 1960 negeri penghasil gula ini telah menjaga jarak dengan Amerika Serikat “Sang Polisi Dunia” yang ketika itu dipimpin oleh Dwight Eisenhower. Dan sekarang 47 tahun kemudian, ketika negara adi kuasa itu di jabat oleh George W Bush, Fidel Castro tetaplah Fidel Castro dia tidak gentar dengan tekanan Washington, jarak yang dijaganyapun tidak bergeser sedikitpun dan tetap lantang bicara ; “imperialisme harus di lawan!”

Sudah banyak percobaan pembunuhan yang di alami Fidel Castro, dan juga sudah menjadi rahasia umum bahwa aksi percobaan pembunuhan yang dibiayai oleh Amerika Serikat serta melegalkannya itu, tetap tidak sanggup menjatuhkan Fidel Castro! Dia tetap berdiri, dan seraya tersenyum dan masih sempat mengatakan : “ Jangan salahkan aku jika aku belum mati sekarang…”

Sedemikian dahsyatnya tekanan yang diberikan Amerika Serikat sehingga membuat perekonomian Kuba terpuruk dan rakyatnya jadi hidup melarat, beberapa diantaranya yang tidak tahan memilih meninggalkan negerinya menuju Florida atau Miami demi sebuah “Kebebasan”, American Dream.
Kebutuhan hidup dibatasi, harga-harga diatur sehingga tidak ada persaingan pasar, tapi Castro tetap tegak berdiri. Dia bangga bahwa negerinya adalah sebuah negeri dimana rakyatnya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik dengan gratis pula. Di negeri yang dipimpinnya banyak memiliki sarjana-sarjana yang kualitasnya mumpuni, bahkan tenaga dokternya teramat banyak dan siap dikirim untuk membantu negara-negara manapun yang sedang tertimpa musibah bencana. Dia mengatakan, “Kapitalisme adalah masyarakat serigala”

Ketika banyak orang dengan gigih memaparkan sangkaan-sangkaannya bahwa dirinya adalah seorang diktator. Seorang yang memeras rakyat Kuba demi keuntungan kantung pribadinya, maka dengan lantang diapun berkata : “Jika mereka mampu membuktikan aku memiliki rekening di luar negeri… bahkan jika itu berisi satu dollar, aku akan mengundurkan diri dari kedudukanku!”

Gabriel Garcia Marquez, peraih nobel sastra tahun 1982 mengatakan : “Fidel Castro orang idealis paling besar zaman ini” walau begitu wajahnya hanya dua kali menjadi model perangko Kuba : sekali saat dia memperingati kenjungan Leonid Brezhnev (1974), dan kedua saat memperingati 40 tahun revolusi Kuba (1999)

B. Patria O Muerte!

Patria O Muerte! Tanah Air atau Mati! Itulah pekik yang kerap dikumandangkan oleh Fidel Castro dalam setiap pidatonya yang panjang dan menggelora. Hidupnya seperti hendak dia berikan seluruhnya untuk tanah air yang begitu dia banggakan. Dia telah menggetarkan dunia, dan membuat semua orang melihat negara pulau kecil itu.

Fidel Castro adalah sosok pemimpin yang menarik, kenapa tidak…!? Dia telah berkali-kali mengalami percobaan pembunuhan dan lebih dari empat decade menjadi musuh bagi negara lain, terutama Amerika Serikat. El Commandante, membuktikan itu. Segala macam cara di tempuh oleh CIA untuk melenyapkan Fidel Castro dari muka bumi mulai dari :

1. Memberi racun dan bahan peledak pada cerutu yang biasa dihisapnya.
2. Memberi dosis kematian LSD.
3. Memasukkan sianida pada susu coklatnya.
4. Memberi infeksi tuberkolosis pada baju yang dipakainya.
5. Ancaman-ancaman pembunuhan pada setiap kunjungan kenegaraannya.
6. Memberi obat perontok rambut dan jenggot agar wibawa dan karismanya merosot.

Tapi sosok yang tak tergantikan sejak 1959 itu tetap tegak dan tegar memimpin rakyatnya. Sejak tahun itu pula Amerika Serikat sebagai negara tetangganya memperlihatkan ketidaksenangannya pada Castro, segala macam upaya untuk menggulingkan Castro atau bahkan melenyapkannya dari pentas dunia di rancang.

Terbukti…peristiwa Teluk Babi telah mencoreng muka Amerika Serikat dan membuatnya malu pada tahun 1961, dimana Amerika Serikat dibawah koordinasi CIA telah mengorganisir serbuan ke Kuba, mereka (CIA) mengirim “Kelompok-kelompok bandit Kuba yang dipersenjatai oleh CIA”, kata Ernesto Che Guevara yang berakhir dengan kegagalan Amerika Serikat, dan Kuba berhasil menyandera seribu lebih tawanan Amerika Serikat, dan pada akhirnya justru Amerika Serikat lah yang harus membayar makanan dan obat-obatan seharga 53 juta dollar untuk ditukarkan dengan pembebasan para tawanan itu.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah” kata Castro, “Imperialisme telah membayar kerugian perang!”

Kuba sendiri tak kalah menariknya dengan Castro sang pemimpin, sejak revolusi bergulir Kuba seolah menjadi negeri “Ajaib”, tak perduli embargo ekonomi oleh Amerika Serikat telah memasung geliat perekonomian negara itu, Kuba tetaplah terdepan dalam hal penyelenggaraan kesejahteraan untuk masyarakatnya, terutama soal kesehatan dan pendidikan.

Negeri yang memiliki 14 propinsi diantaranya adalah :

1. Pinar Del Rio
2. Ciego De Avila
3. La Habana (Havana)
4. Ciudad De La Habana (Kota Havana)
5. Martanzas
6. Cienfugos
7. Villa Clara
8. Sancti Spriritus
9. Camaguey.
10. Las Tunas
11. Granma
12. Holguin
13. Santiago De Cuba
14. Guantanamo.

Negeri ini telah memiliki sejarah panjang dalam perseteruan dengan Amerika Serikat. Pasalnya setelah perang Spanyol sebagai penjajah Kuba dengan Amerika Serikat pada tahun 1898. Kuba akhirnya mendapatkan Kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei 1902, meski dibatasi dengan Amandemen Platt yang memberikan ruang buat Amerika Serikat untuk menancapkan kuku pengaruhnya di Kuba dan mengharuskan Kuba menyewakan propinsi paling bungsu (Teluk Guantanamo) kepada Amerika Serikat untuk dijadikan pangkalan militer. Amandemen Platt sendiri dicabut pada tahun 1934 tapi teluk Guantanamo tetap disewakan.

Sejak Fidel Castro menggulingkan dictator Fulgencio Batista, Kuba tidak mau lagi menerima uang sewa sebesar 4.000 USD pertahun, yang dibayarkan oleh pemerintah Amerika Serikat, hingga kini Castro selalu menuntut Amerika Serikat keluar dari wilayah tersebut. Inilah yang membuat Washington dendam dengan Fidel Castro hingga kini.

C. Kesehatan Di Kuba

Pada tanggal 26 Juli 1953 jauh sebelum Fidel Castro menjabat Perdana Menteri atau Presiden, di Fort Moncada dia menyatakan : “Ada enam masalah yang kita hadapi dan kita harus sesegera mungkin menyelesaikannya secara bertahap” (inilah komitmen awal Castro membangun negerinya), masalah-masalah itu adalah :

1. Masalah Tanah..
2. Industrialisasi.
3. Kesehatan.
4. Pendidikan.
5. Perumahan.
6. Pengangguran.

Komitmen ini sudah jauh tertanam sebelum dia jadi pemimpin. Benar saja, setelah Castro memimpin Kuba, masalah-masalah tersebut perlahan diselesaikan dan bahkan hingga kini hasilnya tampak mengagumkan, seperti :

1. Angka kematian bayi di Kuba hanya 5,8 jiwa per seribu penduduk (Indonesia 40 per seribu penduduk)
2. Angka harapan hidup di negeri ini mencapai 76 tahun (Indonesia 66 tahun).
3. Sampai tahun 2003, Kuba telah memiliki 63.000 orang dokter yang siap melayani 12 juta penduduknya.

Saat topan badai Katrina melanda New Orleans, Castro berencana mengirim 1.500 orang tenaga medis, tapi di tolak karena alasan politis oleh pemerinatah Amerika Serikat.

Hebatnya lagi, masing-masing keluarga di Kuba harus memiliki dokter yang memantau kesehatan para anggota keluarganya, dan itu sudah menjadi kebijakan pemerintah Fidel Castro, penyakit yang sering dijumpai di Kuba hanya : influenza, asma dan kardiovaskuler, sedangkan TBC jarang ditemukan! Adapun pelayanan kesehatan di klinik-klinik dan rumah sakit disediakan oleh pemerintah secara gratis yang tentunya dengan peralatan modern dan canggih.




D. Pendidikan Di Kuba

Faham komunis yang selalu dianggap miring oleh barat, demikian halnya juga dengan Kuba, sosialisme yang menjadi ideologi Kuba telah menaruh kekhawatiran yang panjang bagi Amerika Serikat. Namun demikian sosialisme di Kuba telah menorehkan prestasinya dengan menggratiskan seluruh pendidikan bagi rakyatnya. Slogan-slogan untuk membangkitkan gairah belajar semacam “The people should teach the people” atau “If you know, teach ; if you don’t know, learn!” Slogan ini bertebaran di lahan-lahan pertanian, perkebunan, pabrik-pabrik. Dan di media-media massa Kuba sering tampil kalimat : “Every Cuban a teacher ; every house a school!” Tingkat melek huruf di Kuba terbilang tinggi, sebelum Castro memimpin Kuba, angka buta huruf mencapai 30%, kini angka buta huruf di negeri itu turun sangat menajubkan, yakni 0%!

Pada tingkat sekolah dasar, sebelum pelajaran di mulai mereka biasa mengucapkan “hymne” lisan, “Pioneros pol el communismo. Seremos como el Che” (“komunis sebagai pelopor, kami ingin menjadi Che”)

Sungguh luar biasa negeri komunis miskin di Amerika Tengah ini memiliki komposisi guru yang ideal, yakni setiap 20 orang murid dilayani oleh satu oarng guru, sedangkan di sekolah menengah satu orang guru mengajar 15 orang murid, dan ini sudah dipastikan hubungan guru danmurid berlangsung intensif.

Adalah Ernesto Che Guevara yang asli warga negara Argentina dari kalangan menengah-atas, setelah menyelesaikan pendidikannya di fakultas kedokteran dengan spesialisasi asma dan penyakit lepra ini berkelana dengan menunggang motor besar keliling Amerika Latin, setelah keterlibatannya dalam revolusi Dominika dan Columbia yang gagal itu dia mengasingkan diri ke Meksiko, dan bertemu dengan Fidel Castro yang melarikan diri pula ke Meksiko dari kejaran rezim Fulgencio Batista, setelah gagal melakukan penyerbuan ke barak militer di Fort Moncada. Mereka berdua mengumpulkan kekuatan militer dan belajar strategi perang gerilya oleh Che Guevara.

Kawan seperjuangan Fidel Castro dalam revolusi Kuba ini diangkat sebagai warga negara Kuba sepuluh tahun setelah masa revolusi Kuba , dia sempat menjabat sebagai menteri perindustrian dan terkenal dengan anjurannya : “Seorang guru haruslah berasal dari lulusan universitas, dan harus selalu mendapat pelatihan yang berkualitas dan intens. Bersama orang tua dan pegawai adninistrasi sekolah, mereka bekerja sama menyelesaikan setiap masalah pendidikan” Pendidikan tidak harus bersifat vertikal tapi juga harus bersifat horizontal, hal ini akan mengembangkan sikap kebersamaan, solidaritas sesama rakyat.

Sejak tahun 2000, pemerintah Kuba menggelar program yang dinamakan “University for All” Program ini memberi kesempatan bagi seluruh rakyat Kuba, laki-laki, perempuan, sudah menikah ataupun belum, untuk menempuh pendidikan hingga universitas, tujuannya Kuba ingin menjadi “nation becomes a university” salah satu dari program ini adalah programpendidikan melalui televisi. Bayangkan saja… siaran pendidikan melalui televisi ini diberikan oleh para profesor, pemerintah memberikan jam tayang sebanyak 394 jam siar untuk program pendidikan setiap minggunya, atau senilai 63% dari total jam siar.

Pengamat UNESCO di Santiago : Juan Cassassus, dari The Latin American Laboratory For Evaluation And Quality Education, mengatakan : Prestasi tinggi Kuba adalah buah komitmen pemerintah negara itu terhadap penyelenggaraan pendidikan untuk warganya.
Apapun ideologi yang dianut oleh sebuah negara pastinya menimbulkan pro dan kontra dalam penyelenggaraan sebuah negara, dan ada sebuah pengorbanan, namun demikian yang patut di tiru oleh penyelenggara negara di Republik ini hendaknya dapat memegang teguh serta menjunjung tinggi komitmen dalam memajukan bangsa, serta tidak mudah menggadaikan ideologi bangsa demi kepentingan kantung pribadi dan kelompok. Semoga sosok Fidel Castro ini dapat memberikan inspirasi pada kita semua bagaimana pentingnya memegang teguh komitmen pada rakyatnya.

Jakarta, 26 Desember 2007
Prihandhono

( Memperingati 48 tahun revolusi Kuba 1 Januari 1960 s/d 1 Januari 2008 )
Disadur dari buku : Fidel Castro Melawan
Karangan : Imam Hidayah Usman
Penerbit : Media Kita